Hai kalian!
Semoga siapapun yang membaca ini, dalam keadaan aman walaupun tidak sentosa. Dalam masa pandemi begini tentunya untuk sentosa sangatlah tidak mungkin. Kabar terkininya bahkan 1 dari 50 orang di Jabodetabek sudah tertular virus. Lingkaran yang mulai sakit pun semakin dekat dan tidak terhindarkan lagi. Kita semua sedang dalam mode bertahan.
Mode bertahan sudah dimulai dari bulan Maret tahun lalu dan tampaknya masih akan berlanjut sampai Maret tahun ini juga. Gimana mode bertahan kalian? Adakah yang harus produktif melakukan apapun yang bisa dilakukan atau malah tidak terlalu memaksakan diri harus melakukan sesuatu?
Kalau kulihat, mode bertahan paling baik adalah yang paling cocok dengan keadaan kita. Jadi antara produktif atau tidak memaksa produktif, tidak ada mode yang lebih baik satu dari lainnya kalau tidak cocok dengan kita. Bisa jadi kita butuh keseimbangan di antara keduanya.
Aku pun banyak belajar mendengarkan diri sendiri. Walaupun terbiasa berdiam diri, berkomunikasi dengan diri sendiri lewat jurnal atau lamunan-lamunan, tetap aja butuh belajar. Karena ternyata kebanyakan sibuk dengan pikiran sendiri juga ga bagus untuk kewarasan. Hahahaha. Pandemi juga bikin kita terhubung dengan layar lebih sering dan terlalu banyak screen time begini punya efek ga bagus ke takaran kegelisahan. Terlalu banyak di rumah juga ga nyaman, bahkan berkomunikasi terus-terusan dengan orang yang sama, yang tinggal bersama kita, juga ga selalu menyenangkan. Jadi memang benar adanya kalau sesuatu yang berlebihan itu tidak baik. Semuanya takarannya harus secukupnya.
Untuk memecah aktivitas yang itu itu lagi, aku menemukan kesenangan sendiri ketika melakukan sesuatu langsung secara fisik, seperti masak, bersih-bersih, olahraga (baik yang heboh atau sekedar jalan kaki), berjemur, nengokin kebutuhan anak-anak akar di rumah, dan juga kegiatan bebikinan yang sudah membuatku kembali merenda. Kegiatan di luar layar begini cukup menenangkan rasanya. Selain itu, aku berusaha menggunakan layar tidak hanya untuk menyerap begitu saja semua yang tersaji di sana, tapi memilih yang benar-benar bernutrisi. Cari inspirasi untuk kegiatan luring, ikutan kelas-kelas daring buat nambah ilmu dan juga ngobrol dengan manusia-manusia yang bernutrisi baik. Masa pandemi ini penting banget menjaga asupan-asupan bernutrisi untuk tubuh dan pikiran.
Itulah yang aku lakukan supaya bisa terus mengarungi badai pandemi dan tetap bisa menjalankan kewajiban-kewajiban dengan baik. Aku harap kalian juga bisa menemukan keseimbangan kalian sendiri, karena yang baik itu bukan soal produktif atau tidak produktif, tapi perkara mana yang paling cocok dengan keadaan kita saat itu. Bagaimana menilainya? Dengarkan diri kita kembali apakah kita menikmatinya atau tidak. Seperti aku sekarang, aku sedang menikmati menyapa kalian di tahun yang baru! Halo kalian, selamat menyambut semangat baru!