IFI Yogya

Apa sih OTR itu? OTR bukan On The Road buat acara sahur ya, tapi Organisasi Tuan Rumah kalau di program Magang Nusantara Yayasan Kelola. Hehe. Artikel ini akan menceritakan tentang si tambatan magang alias OTR dan cerita di dalamnya.

Cerita soal bagaimana pemilihan OTR bisa kalian baca di sini. Institut Français d’Indonésie-Lembaga Indonesia Prancis Yogyakarta (IFI-LIP Yogyakarta) adalah lembaga di bawah naungan Kedutaan Besar Prancis di Indonesia yang berkecimpung dalam kegiatan kebudayaan, linguistik dan kerja sama ilmiah dan universitas. Mungkin kalian familiar dengan IFI Jakarta. IFI ini juga hadir di Yogyakarta, Bandung dan Surabaya. Sedikit perbedaan dengan IFI Jakarta, IFI-LIP Yogya ini juga berlaku sebagai konsulat.

Sesuai dengan misinya di kebudayaan dan linguistik, IFI menyediakan les bahasa Prancis dan juga sertifikasi bahasa Prancis, DELF dan DALF. Sertifikasi bahasa Prancis ini berlaku seumur hidup lho! Dan kalau membutuhkan informasi untuk studi lanjutan ke Prancis, kalian bisa buat janji dengan bagian Campus France untuk berkonsultasi seputar jurusan yang dituju, beasiswa dan prosedur administratif. Aku baru tahu setelah magang di sini, kalau ambil S1 dan S2 di Prancis itu biaya kuliahnya mulai dari gratis sampai 3 jutaan per tahun. Yes, kalian ga salah baca, itu per tahun!

IFI yang rindang dari luar

IFI-LIP Yogya ini juga punya perpustakaan/ mediatek. Aku dari dulu selalu jadi anak perpus, jadi kalau tempat kerjanya ada perpusnya, pastinya jadi tempat nongkrong. Haha. Kalau bahasa Prancisku sudah kelas kakap sih tempat ini surga banget. Koleksinya banyak dan menarik-menarik! Berhubung masih kelas teri, jadi di mediatek aku baca buku-buku berbahasa Inggris dan Indonesia saja, salah satunya buku 50 Fashion Designer You Should Know. Di perpus IFI-LIP juga tersedia banyak buku anak-anak. Lumayan banget untuk bacaan tahap belajar. Selain itu, ada film-film dan CD musik Prancis yang bisa kalian nikmati. Ada juga mainan-mainan untuk belajar bahasa Prancis dengan cara yang menyenangkan. IFI-LIP Yogya juga suka mengadakan open house dan menjual koleksi majalah-majalah lama dan CD-CD musik! Cocok untuk yang suka berburu secondhand.

Nah, aku punya spot favorit di sini. Saking selalu keasikan, jadi lupa mendokumentasikan. Ini artinya, kalian harus datang dan buktikan sendiri. Dari pintu masuk perpus lurus ke belakang, lalu ada meja di belakang yang menghadap jendela. Cobain ke sana siang pasti suka, karena malam pun tetap enak di situ. Tempatnya agak tersembunyi, tenang dan jendelanya syahdu aja. Cocok untuk orang yang suka melamun sambil memandangi jendela seperti saya. Haha.

Baca juga:  #NgobrolKelola Ngobrolin Seni Budaya

Bisous IFI-LIP Yogyakarta

Untuk yang suka datang ke acara-acara kebudayaan, IFI-LIP punya banyak acara-acara seni dan kebudayaan yang diadakan. Di Jakarta, aku termasuk sering ikutan acara-acaranya IFI Jakarta, karena banyak acara gratis dan berkualitas. Jadi, sering-seringlah datang ke acara IFI, siapa tahu di masa depan berjodoh kerja bareng di IFI. Hehe. Untuk cek jadwal terbarunya bisa lihat di sini ya.

Bagian kebudayaan inilah yang jadi pos jaga selama program Magang Nusantara (MN) 2017. Bagian ini berada di bawah divisi komunikasi dan kebudayaan, jadi tugas utama selama magang adalah mempersiapkan dan mempromosikan acara-acara OTR. Di hari H, aku bertugas memfasilitasi kebutuhan-kebutuhan para artis selama acara. Dari dulu aku memang senang kegiatan seperti ini. Pengalaman selama di OTR ini benar-benar memberi tantangan baru, karena berhubungan dengan artis-artis dari Prancis juga.

Ada benefit lain sebagai anak MN 2017 di IFI-LIP Yogya. Aku dapat les bahasa Prancis level pemula di sini. Asik kan! Seru sekali mempelajari budaya baru dan bertemu teman-teman baru selama les dan magang di OTR.

Keceriaan dalam kelas Prancis

Dalam suatu kesempatan, aku sempat berbincang dengan Ibu Direktur lama, Christine Moerman. Kami berdiskusi tentang Prancis yang memiliki Institut Français (IF), sedangkan Indonesia tidak punya organisasi semacam ini, padahal budayanya banyak sekali. Ternyata Prancis itu punya Kementerian Kebudayaan dan ini merupakan bentuk keseriusan pemerintahnya untuk mengurus kebudayaan. Kemudian, Prancis melalui Kementerian Luar Negerinya, menghadirkan pusat informasi tentang kebudayaan Prancis lewat IF di seluruh dunia.

Sudah saatnya memang kebudayaan Indonesia ditangani secara fokus. Sekarang ini kebudayaan Indonesia masih diurus oleh banyak kementerian. Selain itu, belum ada undang-undang yang melindungi kebudayaan Indonesia. Rancangan undang-undang perlindungan kebudayaan itu belum cukup ‘”seksi” untuk disahkan oleh lembaga legislatif. Permasalahan ini harus mulai diatasi dari sekarang. Semoga suatu hari Indonesia bisa punya pusat-pusat kebudayaan di seluruh dunia. Eh tapi, hal itu juga tidak akan terjadi kalau masyarakat Indonesianya belum menguasai budayanya sendiri. 😛

Share: