Balungan 2017

Hayo ngaku, siapa yang lapar baca judulnya? Hehe. Balungan di sini maksudnya adalah balungan alat musik gamelan yang menghasilkan melodi dasar. Nama Balungan 2017 dijadikan nama pertunjukan kolaborasi antara seniman Indonesia dan Prancis. Sesuai dengan judulnya, kolaborasi musik ini menghasilkan musik hasil dari perpaduan gamelan Jawa dan alat musik modern, seperti gitar elektrik, bas elektrik, drum, keyboard serta vokal.

Pertunjukan Balungan 2017 ini adalah acara pembuka periode MN 2017 di OTR, IFI-LIP Yogyakarta. Rangkaian acaranya pun terbanyak selama magang. Pertama, Balungan tampil di panggung Yogyakarta Gamelan Festival 23 Juli 2017 sebagai puncak acara dan menyanyikan setengah dari total repertoir yang mereka buat. Pertunjukan kedua di IFI-LIP Yogyakarta 26 Juli 2017, Balungan menampilkan semua repertoir mereka sejumlah 12 lagu. Terakhir, Balungan tampil di Festival 5 Gunung XVI, sebuah festival yang diadakan swadaya oleh penduduk sekitar Desa Banyusidi, Magelang. Festival ini sangat unik karena acara-acara budaya disandingkan dengan pemandangan 5 gunung, Merapi, Merbabu, Andong, Sumbing, dan Menoreh.

Balungan 2017 tampil di Yogyakarta Gamelan FestivalBalungan 2017 tampil di Yogyakarta Gamelan Festival Balungan 2017 tampil di Yogyakarta Gamelan Festival

Balungan 2017 tampil di Yogyakarta Gamelan Festival

Balungan 2017 ini juga merupakan peraih Hibah Seni 2017 dari Yayasan Kelola. Proyek ini adalah kolaborasi Komunitas Gayam 16 (Yogyakarta) dengan INOUÏ Productions (Avignon), Le Phare  Lucioles (Sault) dan Chef Menteur (Lyon). Pertunjukan paling lengkap adalah penampilan di Auditorium IFI-LIP Yogya. Antusiasme penonton juga masih sangat ramai walaupun ini adalah pertunjukan kedua Balungan 2017. Auditorium penuh sesak dan penonton sangat terhibur dengan penampilan dari Sudaryanto, Tri Widiantoro, Sutikno, Setyaji Dewanto, Setyanto Prajoko, Ryan, Testut Franck, Laurent Frick, Laurent Luci, Guigou Chenevier, Gilles Laval dan Loïc Guénin. Mereka tidak hanya mumpuni kualitas bermusiknya, tapi penampilannya juga interaktif dan menghibur. Salah satu kejutannya, para musisi Prancis bertukar tempat bermain gamelan di salah satu lagu dan musisi Indonesia bermain alat musik modern. Très bien!

Baca juga:  SAMIFATI – Music Inspiration from Around The World

Penampilan di Auditorium IFI-LIP Yogyakarta yang interaktif ditambah kejutan pertukaran pemain. Penampilan di Auditorium IFI-LIP Yogyakarta yang interaktif ditambah kejutan pertukaran pemain. Penampilan di Auditorium IFI-LIP Yogyakarta yang interaktif ditambah kejutan pertukaran pemain.

Penampilan di Auditorium IFI-LIP Yogyakarta yang interaktif ditambah kejutan pertukaran pemain.

Balungan 2017 ikut meramaikan Festival 5 Gunung

Tugasku selama acara ini dimulai dari promosi acara dan mengunggah informasi seputar acara di semua media sosial OTR. Lalu saat para artis sudah datang, memfasilitasi kebutuhan mereka jadi tugas utama. Menarik sekali melihat interaksi para seniman dari dua negara ini. Kolaborasinya tidak hanya dalam hal musik, tapi juga terlihat dalam interaksi sosialnya antara kedua grup. Orang Yogya itu cukup dikenal karena bercandaannya yang khas dan ketika melihat mereka bersama, musisi Prancis ini juga ikut bercanda seperti orang Yogya. Sebaliknya, karena sudah beberapa kali berkolaborasi, para musisi Yogya ini sering bercakap-cakap dan bercanda dalam bahasa Prancis. Ini baru namanya pertukaran budaya!

Moment berkesan lain sebagai Liaison Officer (LO) itu adalah ketika musisi Prancis ini mulai berbicara dengan bahasa Prancis ke aku yang ga bisa bahasa Prancis. Haha. Itu artinya, mereka sudah menganggap aku bagian dari mereka. Menyenangkan sekali bisa jadi bagian dari pertunjukan musisi-musisi handal ini dan berbagi cerita dengan mereka juga keluarga mereka yang mendampingi. Semoga bisa jumpa lagi dengan tim Balungan di lain waktu.

Bersama keluarga musisi Prancis

 Bersama keluarga musisi Prancis

Terbukti kan keseruan mereka? 😀

Share: